Episode 16: Menuju Perang (Bagian 1)

Ujian Nasional terkadang ditakuti oleh beberapa murid, sebenarnya soal-soal UN masih mudah dibandingkan SNMPTN (Sebutan untuk yang mau masuk PTN, beda jaman beda nama). Kebanyakan orang yang bilang UN itu menakutkan, mereka belum merasakan ujian yang paling besar di depan sana. Kuliah akan lebih sulit lagi, skripsi, atau dunia kerja juga bahkan melebihi dari “soal-soal UN”. Ketakutan beberapa siswa hanyalah masalah “tidak lulus” hmm sebenarnya ga perlu takut sih karena kan 3 tahun belajar di SMA kenapa masih takut? Lagi pula soal-soal yang diberikan oleh guru-guru di sekolah kan ga akan beda jauh sama UN yang akan diberikan nanti, kalau BEDA, namanya itu guru ga ngajarin apa-apa! Jadi jangan takut deh menurutku!

Buat kalian yang mau menjelang UN atau Ujian Nasional, disini ada kisah unik mengenai diriku yang sebagaimana kalian tau kalau baca dari episode awal, hidup setiap orang memiliki kesulitan dan masalah, banyak rintangan yang harus dilalui untuk menjadi lebih baik. Perubahan yang aku alami pada saat kelas 1 SMA, kelas 2 SMA, bahkan kelas 3 SMA menjadikan diriku harus semakin kuat, karena aku tau pada saat perkuliahan dan dunia kerja akan lebih berat lagi.

Bandung, 2011
BEBERAPA MINGGU MENJELANG UJIAN NASIONAL

Tidak terasa 3 tahun di SMA sudah berlalu dan kami akan segera menghadaip UN. Sekolah memang menjadi berat pada saat itu, kenapa? Karena pihak sekolah mengadakan acara ‘MENGINAP’ di sekolah selama …. berapa lama ya? Lupa aku HAHAHA! Maaf ya lupa, sebulan gitu ya? Lupa euy! Agak lupa-lupa inget sih, nanti buat Deotrix yang baca ini, mohon koreksi ya haha. Intinya gini deh, sebenarnya udah ada pernah dibahas di episode sebelumnya ya mengenai bangunan sekolah ku itu ada lebih dari 1, untuk acara yang disediakan oleh pihak sekolah, kami hanya menggunakan bangunan 1 dan 2.

Acara yang akan dilaksanakan oleh pihak sekolah ini dikhususkan untuk kelas 3 SMA yang mau melaksanakan Ujian Nasional. Jadwalnya sederhana, setiap pagi kami berolahraga, lari pagi, badminton, futsal, dan semacamnya BEBAS DEH! Dan terdapa jadwal khusus untuk belajar (mirip kuliah), ada yang dimulai dari jam 8 pagi, ada juga jam 9, atau jam 10 atau jadwal jam lainnya, tergantung guru dan mata kuliahnya, bahkan ada jam malam untuk belajar. Jadi, singkatnya mirip kaya jadwal kuliah, kami boleh masuk hadir telat (walaupun ga sopan juga sih), kami boleh mengikuti pelajaran atau kami juga boleh meninggalkan pelajaran. Selama proses acara tersebut, kami pun boleh menggunakan baju bebas. Singkatnya lagi, kami belajar di sekolah sehari-hari tapi bedanya menginap di sekolah dan ada jadwal khusus seperti perkuliahan karena ga harus pake seragam. Peraturannya sederhana, jangan kabur ke rumah kecuali minta izin karena sesuatu, bisa jadi ga kuat, sakit, ada urusan keluarga, dan lain-lain.

12643_1298797474212_1358647831_30854165_7546184_n12643_1298855475662_1358647831_30854494_4065498_n

Untuk tidur, bangunan 1 tempat laki-laki dan bangunan 2 tempat perempuan, cumaaannn … untuk belajar juga ada di bangunan 2, jadi pagi-sore dipake belajar, malam-pagi dipake buat para perempuan beristirahat. Aku ingatkan sekali lagi, jarak bangunan 1 dan 2 itu ga begitu jauh, jadi wajar kami pun berjalanan kaki untuk belajar. Kelas atau kami sebut kamar sekolah hahaha, aku tidur di kelas bersama anak-anak IPS, tapi kadang anak-anak IPA juga suka gabung, atau sebaliknya, jadi bebas deh udah kaya asrama aja. Dan khusus kelas yang aku tempati untuk tidur, biasanya para siswa yang satu ruangan denganku mengadakan permainan untuk refreshing, karena gile aja sumpek tiap hari belajar mulu, entah permainan kartu, main game di komputer, atau semacamnya.

Beberapa hari kemudian, duh makin banyak para siswa yang sakit, kasian banget hahaha karena terlalu memaksakan diri untuk belajar, atau ya homesick mungkin ya, apalagi tidurnya bukan di kasur, terus suhu yang dinginnya minta ampun, Bandung pula, ada AC di kelas pula hahaha. Wajar kalau banyak yang sakit flu dan demam karena kedinginan juga sih. Jujur aja aku lama-kelamaan malah ga sering masuk kelas, karena otak ku ga bisa dipaksa untuk belajar setiap hari, lagi pula butuh refreshing juga kan? Kebetulan pada saat itu ada pertandingan sepak bola tingkat nasional, antara Indonesia melawan Malaysia. Pihak sekolah mengadakan acara nobar (nonton bareng) di bangunan 2 di ruang tengah karena memang khusus untuk kumpul satu angkatan. Jadi pada nonton deh disitu, guru-guru juga.

Beberapa orang juga keluar dari ruangan untuk nongkrong dan ngobrol-ngobrol, aku pribadi juga keluar, memilih ga nonton pertandingan sampai selesai. Aku pergi lantai paling atas dan menikmati dinginnya angin sejuk di malam hari sendirian. Ga lama sih sendiriannya, karena aku dapet SMS dari temen-temen buat pergi untuk istirahat ke bangunan pertama dan mungkin juga main. Ya jadi aku turun lagi dan pergi bersama-sama menuju bangunan pertama dengan Diki, Royan, dan teman-teman IPS lainnya.

35588_1740989048725_1358647831_31897796_1902171_n44194_1624310371831_1358647831_31666828_2441247_n

Semakin lama udah ga kondusif karena otak malah jadi ga konsen uat belajar. Setelah semua berakhir, maksudnya acaranya udah selesai. Kami diberikan waktu untuk istirahat di rumah dan ya cuman beberapa hari saja. TAPI … Hari Senin kami akan melakukan kegiatan seperti biasanya. Eh lucunya adalah pas masuk sekolah lagi ternyata malah banyak yang ga masuk karena sakit hahaha. Ya ampun kasian banget dah ini, aku sendiri juga pernah ga masuk karena sakit, eh ternyata banyak juga yang ga masuk sekolah, waktu itu pernah ada kejadian dimana kelasku, kelas IPS, yang masuk cuman dibawah 10 murid, atau malah mungkin dibawah 5 murid yang cuman masuk sekolah. Ya moga-moga ilmunya dapet deh ya dan ambil nikmatnya dan kesenangannya, begitu juga kenangannya disana, dan tentunya lancar ngerjain Ujian Nasional nanti.

Leave a comment

Blog at WordPress.com.

Up ↑